Training Managers Guide to Improving Internal Control: Sarbox

Pelatihan Managers Guide to Improving Internal Control: Sarbox

Training Managers Guide to Improving Internal Control: Sarbox. Memahami Pendekatan dan Aplikasi Sarbanes Oxley Act (Sarbox) dalam Pengendalian Operational Perusahaan. Sarbanes-Oxley mulai banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan termasuk di Indonesia sebagai bagian dari upaya peningkatan internal controlnya. Dalam konteks ini internal control tidak lagi terbatas pada fungsi finance tetapi juga mencakup operasional atau proses bisnis perusahaan. Pertanyaannya sekarang: bagaimana aplikasi dan penerapan Sarbanes-Oxley yang komprehensif tetapi tetap mengacu pada efektifitas operasional perusahaan serta “simple” (mudah dipahami dan diterapkan oleh semua fungsi). Pelatihan ini akan menjawab hal tersebut dengan contoh-contoh aplikasi yang langsung pada berbagai permasalahan.

ikuti juga : pelatihan assertiveness skills for managers and supervisors

Tujuan dan Manfaat 

1. Memberikan pemahaman mengenai kebutuhan Sarbanes-Oxley.
2. Meningkatkan praktikal control dengan pendekatan Sarbanes-Oxley dan focus terhadap operasional bisnis
3. Memberikan pemahaman tentang Operasional Risks
4. Memberikan guideline evaluasi resiko yang komprehensif terhadap internal control
5. Metode dan aplikasi dalam mengelola resiko tersebut  

Materi

1. Pengenalan mengenai Sarbanes-Oxley
   a. Apakah Sarbanes-Oxley ?, mengapa ada Sarbanes-Oxley? Apa kaitannya dengan jalannya bisnis perusahaan ?
   b. Memahami fraud
   c. Peran auditor dan organisasi perusahaan dalam penerapan Sarbanes-Oxley
   d. Pengaruh budaya perusahaan dan kepemimpinan dalam internal control
2. Risk Control Assessment Process (Control Smart Approach)
   a. Memahami resiko yang munkin terjadi
   b. Mengevaluasi piranti internal control perusahaan
   c. Mengidentifikasi kelemahan proses internal control
   d. Tindakan preventif
   e. Mengevaluasi dan memonitor proses internal control
3. Resiko Perusahaan
   a. Market Risks, Credit Risks, Financial dan Liquidity Risks, Operational Risks, dan Event Risks
   b. Technology Risks dan Concentration Risks
   c. Risk Migration
   d. Memahami peran organisasi dalam internal control
4. Mengevaluasi piranti internal control dengan pendekatan Key Activity Model
5. Mengidentifikasi kelemahan proses internal control
   a. What are controls?
   b. Pull Levers: Performance Review; Information Processing; Physical Control; Segregation of Duties
   c. Activities Control Assessment
6. Mengidentifikasi kelemahan proses internal control – 13 langkah evaluasi
7. Tindakan Preventif
   a. Memahami control pathway ? Control Table
   b. Menemukan ”gap” dalam proses control
   c. Aplikasi tidakan preventif dalam internal control
   d. Control dalam Financial Reporting
8. Mengevaluasi dan memonitor proses internal control

Peserta

Pelatihan ini dapat diikuti oleh operasional managers, internal controllers atau auditor, dan peminat lainnya